Hatur Nuhun Djanur (Foto by Simamaung) |
Kondisi Persib yang kini terpuruk di papan tengah menjadikan kursi pelatih Jajang Nurjaman sangat panas. Akhirnya Pelatih yang sudah membawa Persib Juara ISL 2015 menyatakan mundur dari Maung Bandung. Keluarga menjadi alasan utama kepergian sosok legenda Persib harus angkat koper dari Persib Bandung. Kaki boleh pergi tapi hati terus untuk Persib.
Dalam sederetan trend negatif yang dibawa Persib semenjak bergulirnya Gojek-Traveloka Liga 1. Persib belum memuaskan hati para bobotoh. Puncaknya yaitu ketika bertandang ke markas Bali United dan Bhayangkara FC yang harus menelan kekalahan 1-0 dan 2-0. Itulah yang mengakibatkan Para Invader masuk ke lapangan. Pitch Invader itu menuangkan segala kesedihan kepada para pemain Persib yang tertunduk lesu ketika kebobolan kedua kalinya oleh Ilham Udin Armayn.
“Aing kudu mere naon deui jang Persib?”
Terdengar di video amatir para bobotoh kesal kepada permainan Persib yang berubah drastis meskipun ditopangi pelatih yang sama ketika menjuarai ISL 2015. Para netizen ada yang menganggap semua ini karena pressure dari Manjemen Persib. Ada juga yang bilang taktiknya sudah terbaca. Ada juga sentimen seolah menyalahkan Marquee Player. Entah mana yang salah yang penting dan dirasakan oleh Persib adalah Persib menjadi berubah.
Admin sendiri sebagai bobotoh merasakan hal yang sama dengan bobotoh di lapangan. Mereka rela menjual barang miliknya demi mendukung Persib. Mereka bahkan mengambil resiko dengan ancaman para supporter lawan yang bisa saja menyerang kapanpun. Mereka, Para Bobotoh berjuang harta dan nyawa untuk Persib. Bukan berlebihan tapi begitu adanya. Persib sudah menjadi harga diri bobotoh.
Yang perlu digarisbawahi adalah kondisi seperti ini bukan pertama kali. Performa Persib yang buruk diambang degradasi pun pernah dilewati. Dengan apa? Semangat juang para punggawa dan Totalitas dukungan dari Bobotoh. Masih ingatkah momen itu?
Ini baru awalan dari turnamen bergengsi di Indonesia. Tidak ada yang patut disalahkan. Justru kita harus mengucapkan “Hatur Nuhun Janur”. Berkat Coach kami sebagai bobotoh sudah menghilangkan dahaga juara selama bertahun-tahun. Torehan Piala Presiden selanjutnya pun menjadi bukti bahwa Persib memang akan terus jaya.
Sekali lagi Hatur Nuhun Coach!
Semangat Juang!
Semangat Juara!
Pasti Bisa Juara!